Laman

Senin, 30 Mei 2011

Penjualan Album Jamrud Laku Keras Ditengah Lesunya Penjualan CD

Pola industri musik memang telah berubah di era digital seperti sekarang ini, yakni dengan adanya RBT dan sejenisnya. Pelaku musik pun tidak lagi mengandalkan penjualan fisik cakram padat atau pita kaset untuk meraup keuntungan. Namun kondisi tersebut rupanya tak berlaku bagi Jamrud.
Di bawah naungan promotor musik Log Zhelebour, mereka tetap mengandalkan penjualan fisik CD dan kaset. Dedengkot Jamrud, Aziz MS, berpendapat bahwa apa yang terjadi pada Jamrock, sebutan lain band asal Cimahi, Bandung, itu bukan sebuah anti teori dari corak industri yang sedang berjalan saat ini.
"Tetapi memang kenyataannya seperti itu, bahwa penjualan album THE BEST (All New Performance, Red) telah mencapai angka penjualan yang bagus di tengah lesunya penjualan dalam format fisik," ujar gitaris berdarah Batak itu.
Namun detail angka penjualan album kumpulan hits terbaik Jamrud tak begitu diketahui pastinya. "Log cuma bilang bagus," jelasnya di Surabaya, Selasa (25/5).
Sebagai band cadas, Jamrud punya reputasi tinggi dalam penjualan album dan itu sudah dimulai sejak album debut NEKAD di tahun 1996 yang terjual sebanyak 100 ribu copy hanya dalam waktu singkat.
Album PUTRI (1997) mencapai angka 200 ribu copy. Pada tahun 1999 penjualan album “Terima Kasih” berhasil meraup 750 ribu copy, yang merupakan angka penjualan terbesar untuk grup rock saat itu.
Dan yang paling fenomenal adalah saat Jamrud meluncurkan album NINGRAT di tahun 2000 yang menelorkan hit Surti Tejo dan Pelangi Di Matamu, yang sukses menembus 1 juta copy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar